HI Kaji Peran PBB di Konflik Suriah
Kondisi kota Allepo (Suriah) semakin hari semakin memprihatinkan. Banyak rumah/bangunan-bangunan hancur akibat aksi militer yang dilakukan oleh pemerintah Suriah bersama Rusia dengan dalih menggempur basis pemberontak di Allepo. Banyak jatuh korban dan banyak anak-anak sudah putus atau tidak dapat lagi menikimati pendidikan dengan nyaman. Oleh karenanya, untuk mengetahui kondisi terkini serta peran PBB dalam kasus konflik Suriah tersebut, Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesi secara khusus mengadakan kuliah pakar dengan mengundang Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Hasan Kleib sebagai pemateri pada 21 Desember 2016 di R. Auditorium FPSB UII. Dalam paparannya, sosok yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Tetap RI untuk PBB tahun 2010-2011 tersebut banyak menyampaikan kondisi terkini yang sedang terjadi di Suriah maupun resolusi PBB atas konflik yang terjadi di Suriah. Menurutnya, resolusi PBB tidak akan pernah terjadi. Hal ini terkait dengan kepemilikan hak veto beberapa negara besar anggota tetap Dewan Keamanan PBB (AS, rusia, China, Inggris & Prancis) yang justeru menjadi penghalang resolusi PBB. Beliau menggambarkan misalnya ada 3-4 negara pemiliki hak veto sepakat untuk membantu krisis di Suriah tetapi ada 1 negara yang juga pemilik hak veto menolak, maka bisa dipastikan bantuan ataupun resolusi tersebut akan dibatalkan.
Beliau juga menyatakan bahwa ke depan aka ada Allepo-Allepo baru yang bermunculan akibat terdesaknya anggota-anggota ISIS di perkotaan sehingga mereka menyebar ke berbagai wilayah/pelosok di Suriah khususnya di daerah pedesaan.
“Kita sebagai muslim, melihat anak-anak kecil yang menderita. Yang salah siapa? Yang salah ya kita sebagai negara-negara atau masyaraakt dunia yang melakukan pembiaran atas kejadian di Suriah.Saya kira konflik di Suriah bisa lebih cepat selesai. Namun ternyata banyak dimensi kepentingannya. Sekarang dikhawatirkan pertikaian antara suni dan syiah. Begitu kisruhnya di Timur Tengah. Seharusnya PBB bisa menyelesaikan masalah di Suriah”, tegasnya.