Prodi Hubungan Internasional Gelar Workshop Penulisan Akademik

Wajib bagi tiap orang (khususnya mahasiswa) untuk memiliki ketrampilan menulis guna menunjang kegiatan-kegiatan  akademiknya. Menulis bisa menjadi sarana atau media untuk mengekspresikan ide/gagasan, bisa menghasilkan uang/materi, bisa untuk mencari reputasi  ataupun bahkan bisa untuk amal jariyah bila yang ditulis merupakan kebaikan. Demikian ungkap Mohamad Rosyidin saat menyampaikan materi workshop penulisan akademik (karya ilmiah) yang diselenggarakan Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 18 Maret 2016 di R. Auditorium FPSB.

 

Staf pengajar (dosen) di Universitas Diponegoro Semarang itu juga mengajak peserta workshop dalam memanfaatkan waktu luang untuk menulis dan mencoba mengirimkannya ke media massa, baik yang level lokal maupun nasional. Dirinya mencontohkan adanya statement di kalangan para akademisi bahwa seseorang belum bisa dikatakan jago dalam menulis (meski sudah bergelar profesor) jika karyanya belum bisa tampil di surat kabar KOMPAS.

Dirinya menambahkan bahwa tulisan seseorang juga bisa menjadi cermin kepribadian seseorang. Jika tipikal bahasa dalam tulisannya melompat-lompat, biasanya orang tersebut bertipikal tidak jelas. Contoh lain adalah tulisan yang meledak-ledak. Tulisan jenis ini menurutnya bisa menunjukkan bahwa kepribadian sang penulis cenderung impulsif.

“Belajar bisa efektif dengan belajar mandiri (membaca) dibandingkan dengan mendengarkan. Namun demikian, akan lebih efektif lagi jika dilakukan dengan menulis, karena orang menulis biasanya memiliki stok pengetahuan. Untuk bisa menulis dengan baik atau memaksa kita untuk bisa menulis adalah dengan mengonsumsi atau mengisi otak kita dengan pengetahuan yang diperoleh melalui bacaan/membaca. Dan orang yang terbiasa menulis cenderung terhindar dari alzeimer atau pikun”, tambahnya.

Lebih jauh penulis buku berjudul ‘The Power of Ideas’ tersebut memaparkan materi terkait dengan definisi tulisan akademik, ciri-cirinya, maupun tips-tips atau teknik menulis akademik yang baik seraya mengingatkan peserta untuk tidak melakukan plagiasi (plagiarisme) .