HI Kaji Kebangkitan Islam di Indonesia
Untuk memberikan tambahan wawasan tentang kebangkitan Islam di Indonesia (khususnya di Pulau Jawa) kepada mahasiswanya, Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus mengundang Prof. Joel C. Kuipers (The George Washington University) sebagai pemateri dalam kuliah pakar The Role of Arabic in Indonesia’s Islamic Studies yang diselenggarakan pada hari Rabu, 3 Juni 2015 di GKU. Prof. Dr. Sardjito, M.Ph lt.2.
Dalam kuliah pakar yang mengkaji kebangkitan Islam dari sisi antropologi sosial budaya tersebut, Prof. Kuipers banyak menyampaikan hasil penelitiannya yang sudah dimulai sejak tahun 2006 sampai sekarang. Penelitiannya berfokus pada argumen Kebangkitan Islam di Indonesia dimana sejak tahun 1980an peneliti berkeyakinan (menyampaikan pernyataan) bahwa Indonesia telah mengalami kebangkitan Islam yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun sayangnya, studi ini tidak menunjukkan indikator atau parameter apa yang dapat mewakili atau membenarkan pernyataan itu. Karena menurut Prof. Kuipers jika hanya melihat pupulasi umat Islam di Indonesia maka pernyatataan tersebut agak kurang akurat karena pada kenyatannya jumlah atau populasi Muslin di Indonesia sejak tahun 1980an sampai sekarang tidak berubah secara signifikan.
Untuk mencari jawaban atas apa yang mendasari kebangkitan Islam itulah kemudian Prof. Kuipers melakukan penelitian dengan memfokuskan pada aspek penggunaan bahasa Arab dalam penggunaan komunikasi masyarakat Indonesia sehari-hari. Selain banyak mnyerap kosa kata atau ekspresi bahasa Arab ke bahasa Indonesia, ternyata masyarakat Muslim Indonesia semakin banyak menggunakan bahasa Arab untuk memberikan nama pada anak-anak yang baru lahir. Temuan ini setidaknya melibatkan sekitar 3 juta sampel data yang diambil dari beberapa kota di Indonesia dimana salah satunya adalah di Bantul. Dari data tersebut ditemukan bahwa penggunaan bahasa Arab dalam nama semakin menunjukkan peningkatan signifikan walaupun nama yang digunakan adalah kombinasi (hybrid) antara bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
Dalam kesimpulan sementara hasil penelitiannya Prof. Kuipers menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kebangkitan Islam di Indonesia bukan berarti banyaknya masyarakat non-Muslim yang kemudian beralih menjadi Muslim. Namun, Kebangkitan Islam ini dapat diartikan sebagai perubahan yang dinamis misalnya dalam peningkatan penggunaan Bahasa Arab di Indonesia baik untuk berkomunikasi maupun nama.