LDF Jafana FPSB Gelar Pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Isra’Mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidl Haram ke Masjidil Aqsa dan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat. Sehingga, bagi kaum muslim sholat juga bisa disamakan dengan proses melakukan mi’raj. Sholat merupakan wahana untuk berjumpa, berkomunikasi dengan Allah SWT. Demikian diungkapkan oleh Asep Supriyadi, S.Pd.I., M.Pd.I (DPPAI UII) saat memberikan pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh LDF Jafana Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) di Mushola Baitul Hadi FPSB UIII, Rabu, 20 Mei 2015. Selain dihadiri oleh para mahasiswa dan pengurus LDF Jafana, pengajian juga dihadiri oleh anak-anak Panti Asuhan Asy-Syafiiyah dari Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.
Ustad. Asep Supriyadi menambahkan bahwa sebagai umat yang beriman kita harus yakin dalam menerima, mendalami, menjalankan apa-apa yang ada dalam Al Quran. “Kita harus bersikap seperti Nabi Muhammad, sidik (jujur), amanah (terpercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathonah (cerdas). Mau melakukan apa-apa (khususnya ibadah) harus tahu ilmuya. Harus belajar. Orang yang berilmu itu akan ditingkatkan derajatnya”, tambahnya sembari mengingatkan agar jamaaah tidak berlaku sebaliknya dengan sifat-sifat Nabi, seperti bohong, khianat, menyembunyikan kebenaran dan jangan bodoh.
Sholat sebagai oleh-oleh Nabi Muhammad SAW perlu untuk diupayakan khusyuk dalam menjalankannya. Upaya sederhana yang bisa dilakukan seperti menggunakan pakaian yang baik maupun memilih tempat sholat yang bersih. “Laksanakan sholat dengan sebaik-baiknya..”, pungkasnya.