UII Raih Pengakuan Internasional Universitas Tiga Bintang Dunia

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi perguruan tinggi swasta dengan nilai QS Stars terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian keseluruhan (overall rating) hingga Juni 2016 oleh lembaga pemeringkatan internasional Qucquarelli Symonds (QS) yang berbasis di London, Inggris. Pengakuan tiga bintang dunia (three stars) yang diterima UII menempatkannya sejajar dengan perguruan tinggi di negara lain seperti Murdoch University, Australia, dan London South Bank University, Inggris.

Disampaikan Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, M.Si., di hadapan awak media di Kampus UII, Jl. Cik Ditiro No.1, Senin (27/6), penilaian ini merupakan asesmen kedua yang dilakukan oleh UII setelah pada tahun 2011 yang lalu berhasil memperoleh dua bintang dari penilaian pertama QS Stars. Ia menuturkan, raihan yang berhasil dicapai tidak kemudian membuat UII berpuas diri, namun upaya akan terus dilakukan agar capaian yang diraih akan kembali meningkat, bahkan pada posisi nilai tertinggi.  

Selaku Ketua Tim QS Stars UII, Prof. Ir. Hari Purnomo, MT. menuturkan, QS Stars merupakan sistem penilaian perguruan tinggi diukur berdasarkan delapan kategori yaitu Research, Teaching, Employability, Internationalization, Facilities, Access, Engagement dan Specialist Criteria. Pada penilaian Juni 2016, UII berhasil meraih nilai lima bintang pada empat kategori dalam QS Stars, yakni Employability, Facilities, Social Inclusiveness, dan Social Responsibility. Sementara pada kategori Teaching, UII berhasil meraih empat bintang.

Tantangan bagi UII ke depan menurut Prof. Hari Purnomo adalah upaya untuk meningkatkan hasil penilaian QS Stars agar menjadi perguruan tinggi empat bintang dunia. Ia menambahkan, upaya ini ditempuh dengan memfokuskan agenda program pengembangan pada peningkatan kualitas penelitian dan aktivitas internasionalisasi UII. “Saat ini, nilai UII dalam QS Stars kategori Research dan Internationalization berada masing-masing pada satu dan dua bintang,” tuturnya.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Hari Purnomo yang saat ini juga Kepala Badan Perencana UII, ketersedian dana research di UII cukup besar, namun keterserapannya baru mencapai 57 persen. Angka ini menurutnya dapat diartikan bahwa minat untuk melakukan research di UII masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan.

Sementara, disampaikan Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil, SH., MH. target lompatan research pada mahasiswa diharapkan dapat mencapai angka 100 persen. Menurutnya di tahun 2016 ini terdapat dana Rp. 11,5 M yang disiapkan UII untuk bidang kemahasiswaan.

Dipaparkan Dr. Abdul Jamil, dari jumlah ini, Rp. 2,5 M digunakan untuk pengembangan infrastruktur. Sementara dari jumlah Rp. 9 M, sebanyak 30 persen diantaranya untuk pengembangan dalam negeri dan 70 persen lainnya untuk research dan lomba yang diikuti mahasiswa di ajang internasional. “Upaya lain yang dilakukan UII adalah dengan membuat sekema penelitian,” tuturnya.

Sumber : www.uii.ac.id