PBI Gelar Workshop Digital Literacy bagi Guru BK

“Mendekonstruksi nilkai butuh waktu yang panjang. Bahkan kita bisa gagal. Mereka (baca: anak-anak jaman sekarang) terkonstruksi dan terpapar oleh media dalam waktu yang sangat lama. Jadi mereka juga butuh waktu lama untuk mendekonstruksinya”. Demikian papar Zaka Akhmad di hadapan para Guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada acara workshop Digital Literacy: Survival Skill for Teens in Digital Era yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Senin, 14 Desember 2015 di Laboratorium Bahasa, Gedung Moh. Hatta Kampus Terpadu UII.

 

Lebih jauh Zaka Akhmad menerangkan kondisi per-media-an di Indonesia saat ini yang memang sangat tidak mendidik, bahkan menurutnya saat ini generasi kita sedang digrogoti oleh pornografi sebagai dampak perkembangan media. “Saat ini sudah terjadi pergeseran nilai dimana sesuatu yang dulu dianggap tabu menjadi sesuatu yang biasa saja (baca: akibat publikasi media). Kalau nilai dari individu-individu ini kita diamkan (nilai baru yang semula tabu), maka kondisi ini akan sangat berbahaya bagi generasi kita. Di tangan bapak/ibu masa depan anak kita. Orang baik yang tidak memiliki kemampuan, sama dengan orang yang jahat dan pintar. ”, tambahnya.

Adapun konstruksi nilai yang dibawa oleh media saat ini antara lain adalah violance, seks, individualism, consumerism, radicalism dan certain political Agendas/ideology.  “Media tidak bebas ideologi. Media punya kepentingan. Kita harus hati-hati. Kita harus memberikan tontonqn yang baik pada anak-anak kita. Harus selektif dalam memberikan tontonan. Tontonan itu menyerang alam bawah sadar. Media tidak punya kesdaran. Mereka hanya mengejar rating. Mereka mengikuti kemauan pemilik modal”, pungkasnya