Rapat Koordinasi Kerja FPSB UII: UII Utamakan Culture
“Saat ini kita berusaha memahami dunia dari oposisi (tren saat ini), seperti ranking, clustering, product orientation (lulusan harus bekerja). Kita hanya memikirkan di situ. Hal ini bukan totalitas baik. Ada pemikiran yg berbeda. Terutama saat ini lulusan kita profilnya berbeda dengan yang dulu. Image seakan-akan lulusan kita yang wanita harus bekerja juga yang kemudian menghilangkan value bahwa mereka bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kita mesti melihat sisi lain bahwa graduate itu punya value. Ketika seorang lulusan ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik, itu bukan hal yg kecil. Tapi itu pernyataan Dr. Ir. Ilya Maharika, M.Eng fundamen. Itu sesuatu yang baik. Ini adalah tantangan universitas kita. Kita harus kemana? Ini sebuah spektrum.Dalam berbagai bentuk, skala, kedalaman mau tidak mau saat ini kita harus memposisikan mahasiswa bukan sekedar harus dilayani. Saya menggaris bawahi culture, bukan quality karena quality masih debatable. Culture berarti sudah mendarah daging. Ini yang kita tuju. Kita ingin membangun jati diri kita dengan standar-standar kita sendiri yang menjadi culture ”. Demikian sambutan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA. IAI pada kegiatan Rapat Koordinasi Kerja Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 09 September 2016 di The Alana Hotel Yogyakarta.
Lebih jauh sosok yang akrab di sapa Pak Ilya ini pun menegaskan bahwa setiap pengetahuan yang ada di kepala kita itu adalah aset. Permasalahannya adalah bagaimana kita me-record dan men-sharing-kan aset-aset yang dimiliki oleh kita (UII). “Kita bisa menjadi universitas dakwah melalui 3 sistem yakni pembelajaran, riset dan pengabdian. Ini bisa mengembalikan kita ke baitul hikmah. Hikmah yg dipentingkan. Bukan sekedar ada guru dan murid. Saya pikir lebih memilih Baitul Hikmah daripada universitas, meskipun saat ini kita universitas. Harapan saya seluruh program kita, seluruh aktivitas yang disusun dalam RKAT ini seakan-akan sebagai batu bata yang tersusun layer demi layer sehingga kita yakin suatu saat bangunan rumah itu jadi. Bukan batu bata yg berserakan, yang hancur terlindas tronton”, pungkasnya.
Jalannya rakorja sendiri diawali dengan presentasi atau pemaparan program kerja dari fakultas yang disampaikan oleh Dekan dan didampingi Wakil Dekan FPSB UII. Sejurus kemudian disusul dengan pemaparan program kerja dari masing-masing program studi di lingkungan FPSB UII (Prodi Psikologi, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional dan Pendidikan Bahasa Inggris).