PBI Kaji Teknik Mengajar Generasi ‘Jaman Now’.

Seiring dengan kemajuan/perkembangan teknologi yang saat ini menemani aktivitas generasi ‘jaman now’, tak pelak menuntut semua pihak yang berkepentingan dengan generasi ‘jaman now’ tersebut untuk merespon secara cepat dan tepat.  Nampaknya hal ini juga disadari oleh pengelola Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggelar kuliah umum bertema Teaching English to “The Now” Generation by Using Appropriate Technology dengan menghadirkan seorang guru SMPN 5 Panggang-Gunung Kidul, Laily Amin Fajariyah, M.Pd, sebagai pemateri, Gedung Moh. Hatta Kampus Terpadu UII, 30 Nov 2017.

Ka. Prodi PBI, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum dalam sambutannya berharap agar dari acara tersebut para peserta yang didominasi oleh mahasiswa PBI angkatan 2017 bisa mengenal teknik mengajar generasi ‘jaman now’ dengan menggunakan media teknologi. “Semoga kalian bisa menjadi mahasiswa yang kompetitif”, harapnya.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, M.A., Psikolog dalam sambutannya, dimana menurut beliau kehadiran guru ‘jaman now’ sangat dibutuhkan sekali. “Guru jaman now adalah guru yang bisa mengajar menggunakan teknologi. Kalian tidak salah memilih Prodi PBI FPSB UII, karena selain akreditasi sudah B, prodi PBI juga dinyatakan sebagai prodi terbaik bidang riset untuk tingkat UII”, ungkapnya.

Laily Amin Fajariyah dalam paparannya menyampaikan teknik mengajar dengan memanfaatkan teknologi, yakni melalui pembuatan program CERDIG (Cerita Digital/Digital Story). Dari program inilah Laily Amin Fajariyah pernah meraih Juara 2 tingkat Nasional.  Menurutnya, saat para siswa di ajak untuk membuat sebuah CERDIG menggunakan aplikasi yang ada di smartphone (Windows Movie maker, Kine Master dll) akan membuat anak-2 termotivasi dan senang dengan pengalaman yang diperoleh dari proses pembuatan tersebut. Apalagi jika CERDIG yang mereka buat sudah sampai pada tahap publikasi melalui media sosial yang ada (facebook, instagram, youtube, dll).

Dalam kesempatan tersebut, para peserta kuliah umum juga diajak praktik membuat sebuah CERDIG sederhana dengan menggunakan aplikasi olah video, Kine Master.

“Menjadi guru harus punya banyak plan. Jika plan A mengalami kesulitan (semisal tidak ada sinyal internet), maka harus punya plan B, Plan C sd plan Z). Teknologi adalah pendukung. Semua kembali pada cara mengajar. Yang terpenting adalah bisa menyampaikan dengan bagus”, pungkasnya.

Kuliah umum diakhiri dengan sharing session antara peserta dengan para awardee PPL Australia 2017.