Peluang dan Tantangan di Industri Kreatif

Di era teknologi internet ini, Mahasiswa hendaknya bisa menciptakan kreativitas-kreativitas unik yang kemudian dipublikasikan (memanfaatkan teknologi internet, medsos, dll) sehingga akan menjadi sebuah karya/produk kreatif bernilai tinggi. Bukan hanya bernilai moral tapi juga finansial. Demikian kiranya ajakan yang disampaikan oleh Onn Bin Dato’ Md Zin dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi  (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) di Gedung Moh. Hatta, Kampus Terpadu UII,  Jumat, 24 November 2017.  

Pemilik sapaan ‘Onn’ tersebut merupakan alumni Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII yang saat ini mendapat amanah sebagai Deputy Chief Executive Les’ Copaque Animation Academy di Shah Alam, Selangor, Malasyia. Produk Les’ Copaque Animation yang sangat digemari oleh anak-anak, remaja bahkan orangtua saat ini adalah film kartun Ipin & Upin.

Lebih lanjut Onn mengatakan bahwa untuk terjun di bidang industri kreatif tidaklah harus ke dunia animasi, karena untuk pembuatan film animasi sendiri membutuhkan modal yang cukup mahal. Onn menyarankan agar mahasiswa bisa memaksimalkan fasilitas internat ataupun media sosial yang ada, misal dengan membuat video unik yang kemudian diunggah ke Youtube. Jika video yang diunggap unik tentu akan sangat menarik perhatian banyak orang (banyak like dan subscribe dari pengunjung youtube). Hal ini berdampak finansial yang akan dibayarkan oleh google corporation jika sudah mencapai jumlah viewer tertentu.

“Untuk membuat sebuah produk unik (animasi), yang penting adalah konten. Sebisa mungkin konten menyentuh semua segmen (anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua). Yang kedua adalah advertising (peng-iklan-an) yang bisa dimulai dengan memanfaatkan teman-teman terdekat untuk menyukai produk yang kita upload via youtube. Dan yang ketiga ada outsourcing atau alih daya atau bisa juga penembangan, seperti dari animasi Ipin & Upin akhirnya merambah ke merchandise Ipin & Upin, licencing, theme park, book and comic, food and beverage, dan lain sebagainya”, ungkapnya.

“Penonton youtube terbesar dunia adalah orang Indonesia. Ini merupakan peluang atau kesempatan bagi kalian untuk menciptakam bisnis kreatif juga sangat besar. Buatlah pengalaman-pengalaman kecil dulu. Pengalaman kecil merupakan modal untuk meciptakan sesuatu yang besar. Teruslah belajar, teruslah berkarya, dan teruslah berkreativitas. Kita berada di jaman industri, kita harus kreatif”, pungkasnya.