PBI Gelar Workshop Multiliteracies Approach: Best Practices for English Learning

Dalam rangka memperkenalkan multiliteracies approach (pendekatan multiliterasi) termasuk pendekatan pembelajaran yang masih relatif baru dalam dunia pendidikan kepada para guru Bahasa Inggris se Daerah Istimewa Yogyakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Workshop Multiliteracies Approach: Best Practices for English Learning, Kamis, 10 Shafar 1438 H/10 November 2016 di Laboratorium Bahasa Gedung  Moh. Hatta Kampus Terpadu UII. Program ini merupakan bagian dari program optimalisasi Laboratorium Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan juga merupakan program kerja rutin sebagai aplikasi dari local genious prodi, yaitu penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Staf pengajar prodi PBI, Astri Hapsari, M.TESOL, hadir sebagai pemateri.

 

Dalam paparannya, Astri Hapsari mengingatkan kepada para peserta (guru2 Bahasa Inggris) akan era pembelajaran saat ini yang sudah multi model atau tidak lagi bergantung dari sumber-sumber cetak, melainkan sudah menggunakan sumber-2 lain, seperti website, aplikasi smartphone, dan lain sebagainya. Menurutnya kondisi tersebut haruslah disikapi juga dengan pendekatan multiliterasi dalam mengajar Bahasa Inggris. “Kita harus tahu proses pengetahuan yang dialami peserta didik kita. Anak-anak harus dibimbing untuk mengalami, memahami/mengkonsep, menganalisa dan mengaplikasikan multiliterasi. Jangan sampai kita mengajarkan/menerapkan aplikasi multiliterasi sebelum kita memberikan atau membantu mereka memahami, mengkonsep dan mengalanisanya”, ungkapnya.

Lebih jauh Astri Hapsari mengemukakan pentingnya memanfaatkan dunia photografi yang saat ini sudah sangat mudah didapat oleh peserta didik melalui gadget-2 canggih yang mereka miliki untuk mengajarkan visual literasi, karena melalui media photografi tersebut anak didik akan lebih termotivasi. Peserta akhirnya diajak untuk mempraktekan visual literasi dengan memanfaatkan photo pada headline news. Astri juga berharap agar para guru dapat mmanfaatkan media blog dalan proses pembelajaran secara lebih maksimal.

Sementara ketua penitia penyelenggara, Rizki Farani, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa karakter utama dari pendekatan tersebut adalah penggunaan berbagai macam media dalam satu pertemuan pembelajaran bahasa Inggris. “Guru bisa mengombinasikan media pembelajaran mulai dari media cetak sampai media digital. Penggunaan media yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris tetapi guru tetap harus mempertimbangkan kesiapan siswa dalam menggunakan media2 tersebut. Guru dapat memberikan pelatihan atau pengenalan khusus tentang media yang akan digunakan kepada siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Penggunaan teknologi dengan literasi yang baik dapat mendukung proses pembelajaran yang tepat guna”, jelasnya.