Mahasiswa FPSB Inovasikan Cemilan Sayuran

Berawal dari kegemarannya mengonsumi kudapan (campuran sayur) yang lebih sehat (baca: tanpa MSG, tanpa pewarna, tanpa pengawet) namun belum banyak anak-anak atau bahkan orang dewas yang menyukainya, membuat mahasiswa Prodi Psikologi (Psi) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia, Dyah Titi Delinda (angkatan 2014) tergerak hatinya menciptakan atau mengkreasikan sebuah kudapan yang lebih menarik namun tetap sehat dan bisa dinikmati siapa saja. Dengan dibantu oleh Fawwaz Ahmad Fauzan (mhs Psikologi) dan Putri Zakia Salsabilla (mhs. Ilmu Komunikasi), akhirnya mereka berhasil menciptakan produk cemilan berupa keripik kudapan yang diberi nama Vegie O’ Chips. Bahan-bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan yaitu buncis, brokoli, wortel, timun, dan labu.

“Ada 3 varian rasa yaitu kaldu jamur (warna kemasan merah) kaldu ayam (warna kemasan emas) dan kaldu sapi (warna kemasan hijau) semuanya menggunakan kaldu non-MSG. Selain bumbu kaldu non-MSG kami menggunakan coconut oil untuk menggoreng, sehaingga menghasilkan keripik sayur yang renyah dan wangi. Jika dilihat dari segi kesehatan mulai dari bahan utama yaitu sayuran sendiri, baik untuk kesehatan, tanpa pengawet dan MSG juga semakin mendukung segi kesehatan produk kami. Kami terus mengupayakan higenisitas produk kami, dengan membersihkan rumah produksi kami, alat-alat yang kami gunakan dalam produksi, menjaga bahan-bahan produk kami untuk tidak tersentuh lantai atau tembok”, ungkap Dyah.

Terkait dengan permodalan, Dyah mengaku mendapatkannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)- DIKTI sebesar Rp. 7.500.000 yang dipergunakan untuk untuk menyewa mesin, membeli alat-alat, membeli bahan utama sayuran dalam jumlah yang cukup banyak, membeli standing pouch dan stiker untuk kemasan, dan membeli bumbu kaldu non-MSG.

Selain lebih sehat dari segi proses pengolahan dan bahan, produk ini ternyata lebih murah dibandingkan produk sejenis (keripik sayur lainnya) yang menggunakan pewarna, pengawet dan MSG.

“Kami menemukan kompetitor kami yang menawarkan keripik sayuran namun dengan harga yang lebih mahal yaitu dengan berat bersih 60gram Rp. 24.000 dengan hanya satu varian. Sedangkan produk kami dengan berat bersih 50gr Rp. 15.000 terdapat tiga variaan. Harga produk kami masih sangat bersaing dan lebih bervariasi”, tambahnya.

Selain berharap agar usaha yang mereka hasilkan dapat masuk dan juara di PIMNAS 30, ketiganya juga berharap agar usaha tersebut akan terus berkembang dan tidak berhenti di PIMNAS 30 saja, melainkan bisa menjadi komoditi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat.