Membangun Keluarga Berdaya Tahan di Tengah Perubahan Zaman dalam Perspektif Islam

Perubahan yang terjadi pada pasangan hidup kita (suami/isteri) yang disebabkan oleh banyak faktor (usia, peristiwa, finansial, dll) dapat memicu konflik dan mengancam ketahanan keluarga. Namun apabila nilai-nilai dalam agama diterapkan secara benar, maka nilai-nilai agama itu akan tetap mempu menguatkan keluarga. Hal ini disampaikan oleh Dr.Phil. Qurrotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog  dan Dr. Phil Emi Zulaifah, M.Sc dalam acara pertemuan rutin Ikatan Keluarga Ibu-Ibu (IKI) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 10 Februari 2017 di GKU. Prof. Dr. Sardjito, M.Ph Kampus Terpadu UII.

Selain penerapan nilai-nilai agama secara baik dalam keluarga sebagai salah satu modal penting dalam mempertahankan keluarga, keduanya juga menyampaikan hal-hal atau prinsip penting lainnya yang juga bisa dijadikan penguat dalam berkeluarga, seperti menemukan-menjalani-memelihara cinta dan cita-cita keluarga, menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna (termausk pasangan hidup kita), menyadari bahwa tidak ada keluarga yang tidak akan diuji oleh Allah SWT, senantiasa mengingat-ingat kebaikan pasangan dan mengingat-ingat kekurangan diri kita, menemukan/menyamakan misi dalam keluarga, bersabar-bersyukur-ridha dengan apa yang sudah diberikan Allah SWT, memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh pasangan (tidak ada manusia yang sempurna), serta mau menjadikan konflik sebagai sarana untuk membangun kekuatan keluarga.

 

Keduanya juga menambahkan bahwasannya sebagian orang ada yang mampu menerima setiap musibah dengan rasa syukur dan bahkan membuat semakin dekat dengan Allah SWT.  “Masing2 kita adalah ujian bagi yang lain. Bagaimana setiap periatiwa menjadikan kita semakin dekat dengan Allah. Ini yang menurut saya sangat penting..!”, pungkas Bu Uyun.