FPSB Gelar Workshop Penulisan Proposal Penelitian Bagi Dosen Muda

“Penelitian yang baik adalah penelitian yang multi disiplin, sehingga bisa mengatasi masalah secara lebih luas. Penelitian itu dihargai dari segi kemanfaatan dan diseminasi (publikasi). Ujung dari diseminasi adalah jurnal ilmiah. Sebuah penelitian belum bisa dikatakan selesai apabila belum diregistrasikan atau tersertifikasi (jurnal, buku atau paten). Anda juga harus mentaati pedoman yang sudah digariskan. Jangan menawar..!”. Demikian beberapa hal penting yang disampaikan Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si saat memberikan materi Workshop Penulisan Proposal Penelitian bagi Dosen Muda Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa, 24 Februari 2015. Workshop dibuka secara langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA.HRM., Psikolog.

 

Selain itu, Pak Jaka juga menambahkan pentingnya seorang peneliti untuk menguasai lapangan atau latar belakang masalah. Hal ini disinyalir akan mampu meningkatkan kuantitias maupun kualitas penelitian. “Kalau anda tahu betul masalah yang terjadi, maka anda akan dapat membuat penelitian yang berguna. Mulailah membangun roadmap penelitian sendiri sesuai bidang keahlian yang spesifik. Spesialisasi itu penting!”, tandasnya. Sebuah penelitian yang baik agar layak dipublikasikan secara berkala menurutnya juga harus memiliki kebaruan, metode maupun publikasi paper.

Secara teknis Pak Jaka juga menyampaikan beberapa hal penting dalam membuat judul penelitian, membuat pendahuluan (latar belakang-rumusan masalah-tujuan penelitian), kajian pustaka, metode penelitian, daftar pustaka hingga jadwal dan anggaran penelitian. Disesi akhir, Pak Jaka menyampaikan materi Etika Penulisan Karya Ilmiah yang membahas plagiasi/plagiarisme dengan disertai beberapa kasus yang terjadi, seperti kasus Presiden Hongaria maupun Menteri Pendidikan Nasional Jerman. Bahkan dalam rentang tahun 2012-2013 ada sekitar 100 dosen setingkat lektor, lektor kepala, maupun guru besar di Indonesia yang tertangkap melakukan plagiarisme. Untuk mengantisipasi hal tersebut, materi penanggulangan plagiasi pun turut disampaikan kepada peserta.